Monday, August 19, 2013

Presepsi Motivasi Yang Kurang Cocok Dengan Realita



Jaman sekarang banyak banget kata kata motivasi yang sebenarnya Salah tapi dipaksa untuk di benarkan. Kenapa ini terjadi, biasanya kasus ini trjadi apabila sesorang sedang mengalami suatu kondisi psikologis yang tidak mengutungkan pada dirinya, dan dia akan berusaha mencari pembenar atau penghibur untuk psikologisnya yang sedang kacau itu.

Kasus seperti ini paling sering dialami oleh remaja remaja yang bisa dibilang masih labil yang masih seneng seneng nya bermain cinta dan paling suka galau galauan. Bisa jadi kalian salah satu yang menggunakan presepsi presepsi ini sebagai pemghibur diri kalian sendiri :P

Pendapat ini ga tiba tiba gw ambil, tapi beberapa tokoh yang cukup berpengaruh di bidang percintaan atau motivator juga mengatakan demikian. Namun apa daya sekarang jamanya social media, apa lagi yang pake twitter dan follow akun akun selebtwit yang mengutamakan pencitraan dari pada realita,  ya begitu deh mereka bikin twit twit yang sering bikin kalian cuma bermimpi dengan twit penghiburnya yang terus di ulang dan akhirnya bisa kamu terpengaruh dan membenarkanya padahal itu salah.

Gini deh contoh nya, kalian pasti pernah dengar kata kata dibawah ini.
"Cinta Tak Harus Memiliki"
"Aku Juga Bahagia Walau Orang Yang Aku Cinta Bahagia Bersama Orang Lain"
"Aku selalu menantimu, Walau kau tak pernah untukku"
"Orang yang membencimu adalah fans nomor 1"
 Dan masih banyak lagi....

 Coba dinalar satu per satu kalimat kalimat di atas.

Yang pertama : "Cinta Tak Harus Memiliki"
Nah siapa disini yang rela orang pacarnya diambil orang lain? ada? kalau ada brarti kamu ga cinta. Realitanya setiap orang sangat ingin memiliki orang yang dicintainya. Cinta Itu Harus Memiliki (ini untuk cinta ke pasangan bukan ke keluarga atau tuhan)

Yang Kedua : "Aku Juga Bahagia Asal Orang Yang Aku Cinta Bahagia Bersama Orang Lain"
Ada orang yang kayak diatas? Ada. nah bagaimana jika dipikir baik baik lagi, apa iya kamu bakalan bahagia kalau orang yang kamu cintai bahagia dengan orang lain? kalau di filem filem sih banyak, tapi realitanya gimana? pasti kamu sedih kalau orang yang kamu cintai bisa bahagia dengan orang lain dari pada kamu.

Yang Ketiga : "Aku selalu menantimu, Walau kau tak pernah untukku"
Yang ini, ini bisa jad dibuat pas baru putus gitu terus masih ngarep banget bisa balikan, nah pas buat status, pm, atau twit kayak gini berharap di target bakal ngebaca dan berubah pikiran, ini sama aja minta dikasihani. Dan dari kata kata diatas ga ada yang terbukti, Aku selalu menantimu, walau kau tak pernah untukku" mana ada orang yang mau nunggu seseorang yang udah jelas jelas dia tahu orang itu udah ga mungkin jadi miliknya. Ada? ga ada kan.


Yang Ke empat : "Orang yang membencimu adalah fans nomor 1"
Nah yang ini kadang ada benarnya, tapi bisa jadi malah salah, kenapa gitu? orang yang membenci seseorang memang suka mencari kesalahan kesalahan orang yang di bencinya, tapi ini bukan berarti fans, namanya juga benci ya pasti ga suka sama orang yang dibencinya, entah itu dari sikapnya, dari perilakunya, dan masih banyak lagi, tapi kata "Orang yang membencimu adalah fans nomor 1" ini bisa berlaku untuk orang yang memiliki kualitas diri yang bagus, misalnya orangnya baik, tidak sombong, cerdas, jujur, tapi masih ada yang membencinya, nah ini baru yang namanya iri. jadi kalau kamu ingin menggunakan kata kata "Orang yang membencimu adalah fans nomor 1" coba Ngaca Dulu Deh kalau kata dedi cobuzier.

Nah kesimpulanya, lebih baik kamu nalar setiap kata kata yang akan kamu pakai, apa sih salahnya kalau memakai kata kata yang sesuai dengan realitanya, itu akan membuat kamu lebih cerdas, dari pada menggunakan kata kata penghibur yang  malah membuat kamu terlihat bodoh.

Tapi kembali lagi ke presepsi kalian masing masing ya ini hanya presepsi saya dan beberapa orang yang kebetulan sama, jadi tidak ada pemaksaan harus diikuti dan bukan berarti saya melarang kalian menggunakan kata kata seperti diatas. just my perception

Artikel Terkait

Presepsi Motivasi Yang Kurang Cocok Dengan Realita
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email